Kepala sekolah Binus School Serpong tidak hadir dalam jadwal pemeriksaan terkait dugaan perundungan siswa. Pemeriksaan seharusnya dilakukan di Polres Tangerang Selatan pada Rabu (28/2).
“Dikabarkan bahwa hari ini akan dilanjutkan pemeriksaan terhadap pihak sekolah,” kata Kasi Humas Polres Tangsel AKP Wendi, seperti dilaporkan detikcom.
“Yang dijadwalkan adalah pihak sekolah, yaitu Kepala Sekolahnya. Namun hingga sore ini, saksi belum hadir.”
Selain kepala sekolah, polisi juga meminta keterangan dari saksi ahli untuk memenuhi alat bukti yang diperlukan oleh penyidik.
“Hingga 28 Februari, polisi telah memeriksa 17 saksi untuk menyelidiki kasus dugaan perundungan terhadap siswa di Binus School Serpong.”
Polres Tangsel sebelumnya mengatakan bahwa akan ada penetapan tersangka dalam pekan ini, yang akan diumumkan dalam konferensi pers.
“Insyaallah Jumat kami akan mengumumkan penangkapan dan hasil pemeriksaan,” kata Kapolres Tangerang Selatan AKBP Ibnu Bagus Santoso.
Kasus ini berawal ketika seorang siswa Binus School Serpong dilarikan ke rumah sakit karena diduga menjadi korban perundungan oleh seniornya sebagai syarat masuk ke dalam geng. Aksi perundungan tersebut diduga terjadi di warung belakang Binus School.
Dari pemeriksaan awal, lebih dari satu orang diduga sebagai pelaku perundungan. Hasil visum juga menunjukkan adanya luka memar dan bekas luka bakar pada tubuh korban.
Polisi telah meningkatkan kasus ini ke tahap penyidikan dan menemukan unsur pidana terkait dugaan pelanggaran Pasal 76C Jo Pasal 80 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan/atau Pasal 170 KUHP.