AKBP Aris Tri Yunarto, Kepala Kepolisian Resor Kota Kendari mengakui bahwa proyektil peluru yang menembus atap rumah warga Kendari, Sulawesi Tenggara dan mengenai punggung seorang anak perempuan berusia 13 tahun berasal dari senjata milik anggotanya.
“Proyektil identik dengan senjata oleh anggota patroli,” kata Aris, Minggu (11/2).
Aris menjelaskan bahwa kejadian itu terjadi ketika anggota Polresta Kendari sedang melakukan patroli rutin pada Sabtu (10/1) malam. Petugas mendapat informasi adanya sejumlah pengendara sepeda motor yang membawa senjata tajam dan mengancam keselamatan pengendara lainnya.
“Ada remaja yang mengendarai sepeda motor sambil membawa senjata tajam. Tim yang paling dekat langsung mendatangi lokasi dan para remaja tersebut langsung mengacungkan pedangnya ke petugas sehingga diberikan tembakan peringatan. Ketika para remaja melihat petugas polisi datang, mereka langsung melarikan diri, tapi kita berhasil mengamankan mereka,” ungkapnya.
Setelah kejadian itu, pihak kepolisian mendapatkan laporan pada Minggu pagi bahwa ada warga yang terkena peluru nyasar. Oleh karena itu, dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan peluru tersebut diamankan.
“Korban sementara dirawat di RS Bhayangkara. Kemudian proyektil tersebut diidentifikasi identik dengan senjata yang diletuskan oleh anggota patroli pada malam sebelumnya,” ujar Aris.
Sebelumnya, Sabtu (10/1) malam, sekelompok remaja dengan senjata tajam mengancam orang lain saat ditemui petugas patroli. Para remaja tersebut kemudian melarikan diri setelah petugas memberikan tembakan peringatan.
Korban yang tertembak merupakan seorang anak perempuan berusia 13 tahun yang sedang berada di dalam rumahnya. Saat ini korban sedang dalam perawatan di RS Bhayangkara.