Calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) kalah di Jawa Timur berdasarkan hitung cepat atau quick count beberapa lembaga survei. Menurut data Politika Research Consulting (PRC), Anies-Imin hanya meraih 16,94 persen suara di Jawa Timur. Mereka dikalahkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang mendominasi dengan 65,59 persen suara dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang berada di urutan kedua dengan 17,47 persen suara. Memudian, berdasarkan quick count Poltracking, pasangan Anies-Muhaimin juga ada di urutan terakhir dengan raihan 16,42 persen. Ganjar-Mahfud di posisi kedua dengan 16,97 persen dan Prabowo-Gibran di peringkat teratas dengan 66,60 persen. Situasi serupa ditunjukkan lembaga survei Charta Politik. Prabowo-Gibran memperoleh 63,56 persen, Ganjar-Mahfud 18,36 persen, dan Anies-Cak Imin tertinggal di 18,07 persen. Namun, anomali suara terjadi dalam pemilihan legislatif (pileg). Partai yang dipimpin Cak Imin, yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), meroket di Jawa Timur. Artinya, perolehan suara PKB tak berdampak pada perolehan suara Anies-Cak Imin. Padahal, Jawa Timur dikenal sebagai basis suara PKB. Dominasi PKB di Jawa Timur ini terlihat dalam hasil quick count beberapa lembaga survei. Berdasarkan quick count Poltracking, PKB memperoleh suara terbanyak di Jawa Timur dengan 19,34 persen. Sementara PDIP ada di peringkat kedua dengan 16,33 persen. Hal senada ditunjukkan quick count Charta Politika yang menyatakan PKB ada di peringkat pertama dengan 17,63 persen. Lalu, PDIP di urutan kedua dengan 15,19 persen. Hasil sedikit berbeda ditunjukkan quick count PRC. PKB berada di peringkat kedua, kalah tipis dari PDIP. PKB meraih 16,51 persen dan PDIP 17,81 persen.