Calon presiden Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sama-sama menyoroti pemberian bantuan sosial (bansos) dalam debat kelima Pilpres 2024 pada Minggu kemarin (4/2). Mereka tidak menolak adanya bansos kepada masyarakat, namun menekankan bahwa bansos dari uang negara tidak boleh diberikan atas dasar kepentingan capres-cawapres tertentu.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menyatakan bahwa Anies dan Ganjar sepakat bahwa bansos harus diberikan tanpa dipolitisir atau digunakan sebagai alat untuk mengarahkan dukungan kepada paslon tertentu. Mereka khawatir bahwa pola pembagian bansos yang dilakukan Presiden Jokowi dapat mempengaruhi tingkat kepuasan publik, sehingga berpotensi memberikan keuntungan bagi pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sudjito juga menilai kritik Anies dan Ganjar terhadap pembagian bansos oleh Jokowi sebagai wajar. Mereka khawatir bahwa pembagian bansos akan dimanfaatkan dan menjadi pembicaraan publik. Kepuasan publik terhadap Jokowi juga dapat menjadi keuntungan bagi Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Debat kelima Pilpres 2024 dihelat oleh KPU pada Minggu malam (4/2) di Jakarta Convention Center (JCC), dan merupakan debat terakhir yang diselenggarakan oleh KPU. Pada debat tersebut, para calon presiden Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo beradu gagasan mengenai tema kesejahteraan sosial, pembangunan sumber daya manusia (SDM), inklusi, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, dan teknologi informasi. Debat tersebut terdiri dari enam segmen dan dipandu oleh dua moderator yang merupakan jurnalis TV One.