Beberapa insinyur Indonesia sedang diselidiki oleh otoritas Korea Selatan (Korsel) karena diduga mencuri data teknologi jet tempur KF-21. Jet ini sedang dikembangkan oleh Korea Selatan.
Menurut sumber di Administrasi Program Akuisisi Pertahanan dan Komando Kontra Intelijen Pertahanan Korsel, insinyur Indonesia yang dikirim ke Korea Aerospace Industries (KAI) dicurigai menyimpan data pengembangan KF-21 di USB atau disk eksternal.
Tim penyelidik dari Badan Intelijen Nasional Korsel dan Komando Kontra Intelijen Pertahanan Korsel sedang memeriksa data terkait. Para insinyur Indonesia telah dilarang meninggalkan negara tersebut. Penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui apakah data yang disimpan mengandung teknologi strategis.
Indonesia dan Korea Selatan sudah terlibat dalam proyek pengembangan jet tempur KFX/IFX atau KF-21 Boramae. Kedua negara berkomitmen melanjutkan proyek tersebut yang diluncurkan pada tahun 2015.
Dalam sebuah acara di KBRI Seoul pada 17 Februari 2023, Direktur Jenderal Korsel untuk Urusan ASEAN dan Asia Tenggara Eui-hae Cecilia Chung sempat menyinggung tentang proyek pengembangan jet KFX.
Proyek pengembangan jet KFX bernilai 8,8 triliun won, dengan Indonesia memikul kewajiban pembiayaan sebesar 20 persen. Indonesia sempat menghentikan pembayaran, tapi dilanjutkan kembali akhir 2022 lalu.
Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto mengatakan, pilot dari Indonesia telah berada di Korea Selatan untuk berlatih mengoperasikan jet KFX. Purwarupa jet KFX telah berhasil melakukan uji terbang pertamanya pada Juli 2022 lalu.
Proyek pengembangan jet KFX dipandang mempunyai nilai strategis bagi Indonesia, sehingga Indonesia diharapkan tidak lagi bergantung kepada negara lain atau pihak luar ketika hendak membeli jet tempur.