Dr. Sarbini Abdul Murad, Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), mengirim surat terbuka kepada Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, tentang panggilan darurat untuk melindungi dan mengaktifkan kembali semua rumah sakit di Gaza, Palestina. Dalam surat tersebut, Dr. Sarbini mendesak Direktur WHO untuk turun tangan dalam melindungi rumah sakit di Gaza.
“MER-C Indonesia, atas nama masyarakat Indonesia, mendesak Organisasi Kesehatan Dunia untuk turun tangan dan membela perlindungan semua rumah sakit di sepanjang Jalur Gaza agar tidak digunakan sebagai instalasi militer,” ujar Sarbini seperti yang dikutip dari surat terbuka MER-C yang diterima Republika.co.id, Ahad (24/12/2023).
Dr. Sarbini menjelaskan bahwa banyak rumah sakit di Gaza telah dikelilingi, diserang, dan bahkan digunakan sebagai markas militer oleh Israel Defense Forces (IDF), termasuk Rumah Sakit Indonesia. “Kami sangat prihatin atas potensi dampak tindakan ini terhadap keselamatan dan misi kemanusiaan fasilitas medis tersebut,” ucapnya.
Sarbini percaya bahwa rumah sakit, terutama dalam situasi konflik, harus tetap menjadi zona aman, dilindungi bahkan selama masa perang, agar dapat menjalankan tugas mulia mereka dalam merawat dan menyelamatkan nyawa korban perang.
“Selain itu, kami dengan tulus meminta bantuan segera dari WHO dalam mengaktifkan kembali dan memastikan fungsi yang benar dari rumah sakit di Gaza, khususnya Rumah Sakit Indonesia sebagai pusat medis utama di utara Jalur Gaza, yang akan memberikan kontribusi besar terhadap pelayanan medis yang dibutuhkan di daerah yang dilanda konflik ini,” kata Sarbini.
MER-C Indonesia yakin bahwa WHO, dengan kekuatan dan misi mulianya untuk menyelamatkan nyawa dan menegakkan prinsip kemanusiaan, dapat memainkan peran penting dalam melindungi kesucian fasilitas medis dan memastikan akses ke layanan kesehatan yang penting bagi populasi yang terkena dampak.
Sarbini menambahkan, MER-C menghargai perhatian dan tindakan cepat Direktur WHO terhadap masalah ini, serta mengapresiasi komitmen WHO untuk memajukan kesejahteraan komunitas di zona konflik. “Kami menantikan tanggapan positif dan kerjasama Anda dalam melindungi dan mengaktifkan kembali Rumah Sakit Indonesia dan fasilitas medis penting lainnya di Jalur Gaza. Terima kasih atas dedikasi Anda terhadap kesehatan global dan nilai-nilai kemanusiaan,” jelas Sarbini.