BANDA ACEH – Dua tentara Israel yang tengah berjaga di pos pemeriksaan Mazmoria dekat Beit Lahm dilaporkan terluka parah setelah ditikam warga Palestina. Dua tentara Israel itu masing-masing menderita luka sedang dan parah di daerah vital.
Melansir dari Al Mayadeen, penikaman tersebut dilakukan warga Palestina sebagai bagian dari strategi operasi gerilya untuk memukul pasukan Israel dari kawasan Gaza.
Sayangnya pasca-melakukan perlawanan, warga Palestina tersebut dinyatakan tewas akibat diberondong peluru Israel.
Sebagai informasi operasi gerilya seperti ini belakangan mulai aktif dilakukan warga Palestina.
Mereka beralasan serangan tersebut merupakan bentuk balasan atas kejahatan yang dilakukan Zionis Israel.
Tak tanggung-tanggung untuk membantu Hamas melakukan perlawan kepada tentara Israel, warga Palestina nekat menggempur iring-iringan tank Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dengan bom api.
Dari cuplikan video yang beredar di media sosial beberapa bola api tampak berhasil menghantam kendaraan Zionis hingga terbakar membara.
Serangan ini menunjukkan kemajuan luar biasa para pejuang Palestina dalam melawan agresi militer Israel.
20.000 Pasukan IDF Diklaim Cacat
Selain memicu pembengkakan kerugian bagi negara Israel, serangan yang dilakukan warga Palestina dan militan Hamas juga membuat jumlah korban cacat Israel meningkat.
Ketua Organisasi Veteran Penyandang Disabilitas, Edan Kleiman mengatakan kepada Bloomberg jumlah korban cedera meningkat sekitar 20.000.
Menurut Kleiman, ini merupakan pertama kalinya Israel menyaksikan banyaknya korban yang harus direhabilitasi.
“Akan ada dampak jangka panjang jika kita melihat banyaknya penyandang disabilitas yang harus direhabilitasi oleh Israel, yang juga dapat menimbulkan masalah ekonomi,” kata Ilmuwan Politik Israel dan profesor kebijakan militer publik, Yagil Levy.
Tak hanya itu disebutkan juga bahwa peningkatan kasus bunuh diri di Israel selama beberapa bulan terakhir melonjak, usai ribuan tentara mengalami gangguan mental.
Adapun peningkatan kasus ini terjadi di kalangan pemukim maupun tentara. Demikian dikutip dari laman Watan Serb.
Merespon kasus ini, Forum Direktur Rumah Sakit Jiwa dilaporkan tengah mendesak pengawas keuangan negara Israel untuk menyatakan keadaan darurat.
Seiring dengan meningkatnya angka bunuh diri dan gangguan mental di kalangan warga Israel.
Forum tersebut juga menggambarkan situasi ini sebagai bencana besar.
Mereka juga menyoroti pengobatan di rumah sakit Israel dilakukan dengan cara yang tidak manusiawi.