Tokyo – Putra Mahkota Jepang, Pangeran Fumihito, menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi anak-anak Palestina di Jalur Gaza. Komentar semacam itu jarang dilontarkan oleh tokoh Kekaisaran Jepang.
“Hati saya sangat sakit setelah banyak anak menjadi korban perang di Gaza,” kata Pangeran Fumihito, seperti yang dikutip di laman Anadolu Agency.
Pangeran Fumihito menyampaikan komentar tersebut saat bercakap-cakap dengan para jurnalis pekan ini. Namun, pernyataannya baru dipublikasikan pada Kamis (29/11/2023) saat ia merayakan ulang tahunnya yang ke-58.
Pemerintah Jepang telah mengecam keras Hamas atas serangan dan operasi infiltrasi ke Israel pada 7 Oktober 2023. Sikap ini sejalan dengan negara-negara Barat sekutu Jepang, seperti Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa. Meskipun demikian, Jepang akan memberikan bantuan kemanusiaan sekitar 75 juta dolar AS untuk penduduk Palestina di Gaza.
Israel dan Hamas telah sepakat memperpanjang gencatan senjata selama satu hari. Kesepakatan perpanjangan ini seharusnya berakhir pada Kamis, pukul 07.00 waktu Gaza atau 12.00 WIB.
Hamas mengungkapkan bahwa kesepakatan telah dicapai untuk memperpanjang gencatan senjata hingga hari ketujuh. Mereka berjanji untuk mematuhi kesepakatan ini.
Mediator dalam perundingan antara Hamas dan Israel adalah Qatar dan Mesir. Hamas telah memberikan daftar sandera yang akan dibebaskan kepada Israel. Sejak gencatan senjata diberlakukan pada 24 November 2023, Hamas-Israel telah melakukan pertukaran antara sandera dan tahanan. Israel telah membebaskan 180 tahanan Palestina dari penjara-penjara di Tepi Barat sebagai imbalan atas pembebasan para sandera oleh Hamas.
Sejauh ini, jumlah warga Gaza yang terbunuh akibat agresi Israel sejak 7 Oktober 2023 telah mencapai 15 ribu jiwa, termasuk 6.000 anak-anak dan 4.000 perempuan. Sedangkan korban luka mencapai 33 ribu orang.
Sumber: Republika (https://internasional.republika.co.id/berita/s4xvmk370/putra-mahkota-jepang-pangeran-fumihito-prihatin-dengan-kondisi-anakanak-gaza)