Prabowo Subianto

HomeBeritaIsrael Melakukan Serangan Lebih Intensif di Gaza dan Tepi Barat Sebelum Pertemuan...

Israel Melakukan Serangan Lebih Intensif di Gaza dan Tepi Barat Sebelum Pertemuan Majelis Umum PBB

Pasukan Israel melancarkan serangan mematikan di wilayah pendudukan Tepi Barat menjelang pertemuan Majelis Umum PBB (UNGA) untuk membahas gencatan senjata kemanusiaan secepatnya. Sebanyak empat warga Palestina tewas dalam serangan yang terjadi di Kota Jenin di Tepi Barat.

Selain itu, serangan Israel di Rafah, Gaza selatan, di perbatasan dengan Mesir juga menewaskan 20 orang, termasuk tujuh anak-anak dan lima wanita. Di Khan Younis, dua warga lainnya tewas akibat tembakan artileri Israel.

Koresponden Aljazirah, Nida Ibrahim, melaporkan dari Ramallah di Tepi Barat mengatakan bahwa penggerebekan di Jenin masih berlangsung. Beberapa warga memasang penghalang jalan untuk menghalangi pasukan Israel.

Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan bahwa militer Israel memblokir ambulans dari kamp pengungsi Jenin untuk merawat korban luka. Pasukan Israel juga melancarkan serangan di beberapa kota lain di Tepi Barat, termasuk menangkap sekitar 50 orang di Ramallah, Bethlehem, Nablus, dan Tubas.

Serangan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur meningkat sejak pecahnya perang di Gaza. Pasukan atau pemukim Israel telah membunuh 270 warga Palestina sejak 7 Oktober, sehingga jumlah total korban meninggal tahun ini menjadi 487 orang.

Kekhawatiran pun meningkat terhadap orang-orang terjebak di bawah reruntuhan. Koresponden Aljazirah, Hani Mahmoud, melaporkan dari Rafah bahwa pencarian korban terus berlanjut, namun sangat mendasar dan sederhana karena tidak ada mesin atau peralatan untuk evakuasi.

Pengeboman yang berlangsung selama dua bulan di Gaza oleh Israel telah membunuh sekitar 18.200 warga Palestina, termasuk 7.729 anak-anak, dan membuat 90 persen penduduknya mengungsi. Pejabat bantuan kemanusiaan memperingatkan tentang runtuhnya sistem kesehatan dan kondisi “apokaliptik” di wilayah kecil di Gaza selatan.

Di sisi lain, pasukan Israel menggerebek Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, setelah mengepung dan menembaki rumah sakit tersebut selama beberapa hari. Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra, menambahkan bahwa pasukan Israel sedang mengumpulkan laki-laki termasuk staf medis di halaman rumah sakit yang ia khawatirkan akan ditangkap.

Sementara itu, serangan-serangan baru terjadi menjelang pemungutan suara di Majelis Umum PBB pada Selasa malam mengenai gencatan senjata kemanusiaan secepatnya.

Terakhir kali majelis bertemu membahas masalah ini adalah pada 27 Oktober, ketika 120 negara memberikan suara mendukung resolusi Yordania yang menyerukan “gencatan senjata kemanusiaan secepatnya dan berkelanjutan yang mengarah pada penghentian permusuhan.

Mesir dan Mauritania menggunakan Resolusi 377A (V) untuk menyerukan pertemuan darurat, yang menyatakan bahwa jika Dewan Keamanan PBB tidak dapat melaksanakan tanggung jawab utamanya untuk menjaga perdamaian, Majelis Umum PBB dapat mengambil tindakan. (R/ha)