Menteri Pertahanan Iran Reza Ashtiani memperingatkan bahwa usulan pembentukan gugus tugas multinasional untuk melindungi kapal-kapal komersial di Laut Merah akan menghadapi “masalah luar biasa.” Pernyataan ini disampaikan setelah Amerika Serikat (AS) mengajukan usulan tersebut.
Ashtiani mengatakan bahwa bila gugus tugas multinasional tersebut mengambil langkah yang tidak rasional, mereka akan menghadapi masalah yang sangat besar. Dia juga menegaskan bahwa tidak ada yang bisa bergerak di wilayah di mana Iran memiliki dominasi, mengacu pada Laut Merah.
Iran mendukung kelompok Houthi di Yaman dan menentang usulan pembentukan gugus tugas Laut Merah yang didukung AS. Namun, Ashtiani tidak merinci langkah-langkah apa yang akan diambil Iran dalam menanggapi rencana tersebut.
Kelompok Houthi Yaman juga menolak rencana pembentukan gugus tugas maritim pimpinan Amerika Serikat di Laut Merah. Mereka mengatakan bahwa rencana tersebut akan mengancam keamanan dan stabilitas di kawasan. Houthi juga mengancam untuk meluncurkan serangan rudal dan drone terhadap kapal-kapal Israel yang melintasi Laut Merah serta Israel sendiri.
Sementara itu, AS menyatakan siap membantu membentuk satuan tugas maritim untuk melindungi pelayaran dagang di Laut Merah menyusul serangkaian serangan Houthi terhadap kapal-kapal yang diyakini milik Israel. Beberapa negara telah menyatakan minatnya untuk bergabung dalam satuan tugas maritim tersebut, yang bertujuan mencegah serangan Houthi lebih lanjut.
Departemen Luar Negeri dan Pertahanan AS memimpin perundingan internasional untuk “memperkuat dan memperluas” Pasukan Maritim Gabungan (Combined Maritime Forces/CMF), sebuah kemitraan angkatan laut yang melibatkan 39 negara. Houthi telah mengancam untuk terus memblokir Laut Merah untuk kapal-kapal yang dimiliki atau dioperasikan Israel.
Sumber: Republika