Prabowo Subianto

Prabowo Terima Kunjungan Wakil PM Rusia: Diplomasi di Tanah Air

Kunjungan Wakil Perdana Menteri Pertama Federasi Rusia ke Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, menandai kesempatan untuk memperkuat hubungan bilateral antara kedua...
HomeBeritaStudi The Lancet Menemukan 186 Ribu Warga Gaza Tewas karena Tindakan Israel

Studi The Lancet Menemukan 186 Ribu Warga Gaza Tewas karena Tindakan Israel

Sebuah laporan yang diterbitkan oleh jurnal medis, The Lancet, melakukan analisis terhadap data kematian dan menyimpulkan bahwa jumlah kematian akibat aksi genosida Israel di Gaza dapat mencapai 186 jiwa. Angka ini empat kali lipat dari angka resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Gaza, yaitu 38.200 orang.

“Jumlah korban tewas yang dilaporkan kemungkinan lebih rendah dari jumlah sebenarnya. Lembaga Airwars melakukan evaluasi terperinci terhadap insiden-insiden di Jalur Gaza dan menemukan bahwa tidak semua nama korban yang teridentifikasi terdaftar dalam daftar korban yang disusun oleh otoritas setempat,” demikian disampaikan dalam studi The Lancet.

Dalam laporannya, The Lancet menggunakan perkiraan bahwa empat kematian “tidak langsung” terjadi dari setiap warga Gaza yang terbunuh oleh bom, peluru, dan serpihan tajam. Ada laporan lebih dari 100.000 orang tewas yang disebutkan oleh sumber lokal selama beberapa minggu terakhir, yang dianggap dapat dipercaya mengingat tingkat kehancuran di Gaza saat ini.

“PBB memperkirakan bahwa hingga 29 Februari 2024, 35 persen bangunan di Jalur Gaza telah hancur, sehingga kemungkinan terdapat lebih dari 10.000 jenazah yang masih tertimbun di reruntuhan bangunan yang rusak,” demikian dijelaskan dalam studi tersebut.

Selain itu, 14.000 bom berat masing-masing 907 kg yang dipasok oleh Amerika Serikat untuk Israel juga turut menyebabkan jumlah korban tewas meningkat secara signifikan. Selain membunuh secara langsung, bom tersebut juga merusak infrastruktur di Jalur Gaza, memperparah situasi krisis dan menyebabkan jumlah korban terus bertambah.

Kerusakan fasilitas kesehatan, jaringan distribusi makanan, dan sistem sanitasi membuat warga Gaza yang masih bertahan hidup dalam kondisi yang sangat sulit.

“Jumlah korban tewas diperkirakan besar karena intensitas konflik, rusaknya sistem kesehatan, kekurangan makanan, air bersih, tempat tinggal, ketidakmampuan warga untuk mengungsi ke tempat yang aman, dan hilangnya pendanaan ke UNRWA,” demikian isi studi yang diterbitkan oleh The Lancet.

The Lancet menyatakan bahwa studi saintifik mereka berdasarkan pada sumber yang tidak bisa disangkal oleh propaganda Israel atau sekutunya. Israel dan sekutunya, seperti pemerintah Amerika Serikat dan Inggris, sering meragukan angka korban yang dirilis oleh Hamas, meskipun data tersebut terbukti akurat.

Dikarenakan biasanya jumlah korban luka adalah dua kali lipat dari jumlah kematian, dapat diperkirakan bahwa lebih dari 370.000 warga Gaza terluka, dan banyak di antaranya mengalami cacat fisik permanen. Angka-angka yang dikeluarkan oleh The Lancet mencerminkan penderitaan dua juta warga Gaza, di mana separuh dari populasi tersebut adalah anak-anak.

Sumber: Republika.