Prabowo Subianto

Majelis Syuro PKS yakin Prabowo Subianto mampu menjadikan Indonesia sebagai pemimpin di ASEAN

Jakarta - Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Aljufri, mengunjungi kediaman Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, dan menyatakan keyakinannya bahwa Prabowo dapat memimpin Indonesia...
HomeBeritaSniper Israel Menembak Rumah Sakit Al-Quds, Banyak Anak Mengalami Luka-luka

Sniper Israel Menembak Rumah Sakit Al-Quds, Banyak Anak Mengalami Luka-luka

Satu orang meninggal dan 28 lainnya terluka dalam penembakan oleh pasukan Israel di rumah sakit Al-Quds di Gaza. Palang Merah Palestina mengatakan bahwa mayoritas korban luka adalah anak-anak, dan dua orang dalam kondisi kritis akibat tembakan penembak jitu yang menargetkan rumah sakit.

“Bentrokan sengit sekarang dan penembak jitu pendudukan (Israel) menembaki rumah sakit Al-Quds, korban jiwa berada di antara para pengungsi adalah warga Palestina yang berlindung di fasilitas tersebut,” kata pernyataan Palang Merah Palestina, dilansir Al Arabiya.

Saat dihubungi, militer Israel mengatakan tidak bisa membahas lokasi potensial yang berkaitan dengan operasinya karena dapat membahayakan pasukan. Perang Palestina-Israel terbaru dimulai pada 7 Oktober 2023, ketika Hamas memulai Operasi Badai Al-Aqsa terhadap Israel. Hamas melancarkan serangan mengejutkan dengan menembakkan ribuan roket dan melakukan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut, dan udara.

Hamas mengatakan bahwa serangan ini merupakan tanggapan keras atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur oleh pemukim Yahudi, dan meningkatnya kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina. Israel dibuat kewalahan dengan operasi mendadak Hamas yang menggunakan taktik jenius.

Menanggapi tindakan Hamas, militer Israel melancarkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza. Serangan udara Israel menghancurkan rumah warga sipil Gaza, gedung perkantoran, dan fasilitas publik seperti sekolah, rumah sakit, serta tempat ibadah. Ribuan warga sipil Gaza, termasuk anak-anak, meninggal dunia.

Respons Israel meluas hingga memotong pasokan air, listrik, bahan bakar, dan makanan ke Gaza, yang semakin memperburuk kondisi kehidupan di wilayah yang terkepung itu sejak 2007. Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Kesehatan di Gaza, pengeboman Israel telah menyebabkan lebih dari 11.078 orang, sebagian besar warga sipil dan banyak di antaranya adalah anak-anak.