Menteri Komunikasi Palestina Yitzhak Sidr mengumumkan pada hari Minggu bahwa semua layanan komunikasi dan internet di Jalur Gaza akan terputus pada Kamis minggu ini karena krisis bahan bakar. Dalam konferensi pers, Sidr menyatakan bahwa penghentian layanan komunikasi ini akan memperparah bencana kemanusiaan. Dia juga menyatakan keprihatinannya bahwa kondisi ini akan mempengaruhi komunikasi antara Pertahanan Sipil, Bulan Sabit Merah, dan organisasi kemanusiaan lainnya. Sidr mendesak lembaga internasional seperti Persatuan Telekomunikasi Internasional, UNRWA, Bulan Sabit Merah Arab, Palang Merah, badan-badan hak asasi manusia, dan organisasi masyarakat sipil untuk segera melakukan intervensi demi membawa bahan bakar ke Jalur Gaza. Menurut CEO Grup Telekomunikasi Palestina Abdel Majeed Melhem, perusahaan telekomunikasi di Gaza menggunakan berbagai sumber energi untuk menjalankan pertukaran dan menara mereka. Melhem juga menjelaskan bahwa jika pasokan listrik dari Perusahaan Listrik Gaza tidak aktif karena kehabisan bahan bakar, maka energi matahari akan digunakan sebagai sumber daya cadangan. Jika tenaga matahari gagal, daya akan dialihkan ke generator listrik yang digerakkan oleh bahan bakar. Jika generator kehabisan bahan bakar, daya akan dialihkan ke baterai penyimpanan energi. Pada Rabu depan, baterai penyimpanan energi di stasiun-stasiun komunikasi dan pertukaran di Gaza akan diaktifkan untuk menyediakan listrik selama 24 jam, mengikuti habisnya opsi energi lainnya.