Prabowo Subianto

HomeBeritaAS Perlu Meningkatkan Tekanan terhadap Israel atau Peningkatan Tekanan AS terhadap Israel Diperlukan

AS Perlu Meningkatkan Tekanan terhadap Israel atau Peningkatan Tekanan AS terhadap Israel Diperlukan

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan pada hari Minggu (12/11/2023) mendesak Amerika Serikat untuk meningkatkan tekanan terhadap Israel agar menghentikan serangan di Gaza. Namun, Erdogan menyatakan bahwa tidak akan ada kesepakatan kecuali Washington menerima Gaza sebagai bagian dari Palestina.

“AS harus meningkatkan tekanannya terhadap Israel. Barat harus meningkatkan tekanan terhadap Israel. Penting bagi kita untuk mencapai gencatan senjata. Negara yang paling penting untuk terlibat adalah Amerika Serikat, yang memiliki pengaruh terhadap Israel,” kata Erdogan, seperti dilaporkan oleh Middle East Monitor.

Erdogan sedang melakukan perjalanan ke desa di timur laut Turki ketika Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berada di Ankara pada 5 November. Erdogan mengatakan bahwa dia tidak ingin menghubungi Presiden AS, Joe Biden.

“Blinken baru saja berada di sini (di Turki). Tidak pantas bagi saya untuk menelepon Biden,” ujar Erdogan.

Erdogan juga menyatakan bahwa AS harus menerima Gaza sebagai bagian dari Palestina. “Kami tidak bisa setuju dengan Biden jika dia mendekati (konflik) dengan melihat Gaza sebagai tanah pendudukan pemukim atau Israel, dan bukan tanah rakyat Palestina,” katanya.

Turki semakin vokal dalam mengkritik serangan Israel di Gaza, yang dipicu setelah pejuang Hamas melancarkan serangan pada 7 Oktober ke Israel. Serangan Israel telah menyebabkan lebih dari 11.000 orang tewas, sebagian besar di antaranya adalah warga sipil, termasuk ribuan anak-anak.

Turki secara teknis adalah calon anggota Uni Eropa. Gambaran Erdogan mengenai Hamas sebagai “pembebas” sangat berbeda dengan pandangan blok Uni Eropa dan telah menimbulkan kekhawatiran.

Posisi Turki juga bertentangan dengan pendekatan Uni Eropa yang diambil oleh Jerman sebagai anggota Uni Eropa dengan jumlah penduduk terbesar. Dalam laporan tahunan tentang kemajuan negara-negara kandidat yang diterbitkan minggu ini, Uni Eropa mengatakan bahwa retorika Turki dalam mendukung Hamas sangat bertentangan dengan pendekatan Uni Eropa.

“Uni Eropa berpikir sama dengan Israel mengenai Hamas. Tapi kami tidak berpikir seperti mereka. Saya melihat Hamas sebagai partai politik yang memenangkan pemilu di Palestina. Saya tidak melihatnya dengan cara yang sama seperti mereka,” kata Erdogan.

Erdogan mengulangi seruannya untuk mengadakan konferensi internasional untuk menyelesaikan konflik tersebut. Dia juga mengatakan bahwa negara-negara Teluk dan Mesir perlu terlibat dalam pembicaraan dan menekan Amerika Serikat.

Erdogan dijadwalkan mengunjungi Jerman pada Jumat (17/11/2023) dan berencana melakukan perjalanan ke Mesir, serta menjamu presiden Iran dalam beberapa minggu mendatang.

Sumber: Republika