spot_img
spot_img

Prabowo Subianto

Tips Membeli Mobil Bekas Tanpa Tertipu: 10 Pedoman Terbaik

Membeli mobil bekas menjadi pilihan yang menarik bagi banyak orang, terutama pemula, karena harganya yang lebih terjangkau dibandingkan mobil baru. Namun, tanpa kehati-hatian, pembelian...
spot_img
HomeBeritaTentara Israel Menyerah dan Meminta Bantuan, Ungkap Ketakutan Melawan Hamas 'Seperti Melawan...

Tentara Israel Menyerah dan Meminta Bantuan, Ungkap Ketakutan Melawan Hamas ‘Seperti Melawan Penampakan’

Video viral seorang tentara Israel terlihat menangis saat dirawat. Tentara Israel tersebut mendapat perawatan di rumah sakit setelah pertempuran sengit melawan Hamas di Kibbutz Kerem Shalom yang berada di perbatasan Mesir. Menurut pengakuannya, ia seperti melawan hantu dalam peperangan dengan militan Palestina tersebut. Adapun tentara Israel itu bernama Yair Vigar. Ia terluka seusai melakukan pertempuran di Kibbutz Kerem Shalom. Seusai pertempuran tersebut, Yair Vigar mendapat perawatan intensif di ruang gawat darurat. Bahkan terlihat sejumlah alat medis terpasang di tubuhnya.

Dalam pernyataannya, ia menceritakan pertempuran sengit dengan Hamas. Ia mengaku seolah melawan hantu dalam pertempuran tersebut. Yair Vigar pun merengek meminta diselamatkan dari neraka.

Sementara diketahui sebelumnya, Hamas telah menyerbu enam pangkalan militer. Di antaranya, Erez, Nahal Oz, Kibbutz Beeri, Reim, Sufa, dan Kibbutzz Kerem Shalom. Adapun Kibbutz Kerem Shalom berada di perbatasan Mesir.

Israel mengakui kengeriannya dalam melawan kelompok pejuang Hamas di Gaza, Palestina. Pasalnya, kelompok berhaluan Islam itu berbasis di terowongan-terowongan di bawah tanah Gaza, yang membuatnya sulit terlacak. Menghancurkan terowongan-terowongan itu akan sangat penting jika Tel Aviv berupaya membubarkan Hamas, seperti yang telah mereka janjikan setelah kelompok itu menyerang Israel pada 7 Oktober lalu. Namun pertempuran di bawah tanah dapat menghilangkan beberapa keunggulan teknologi militer Israel.

Mantan tentara Israel yang pernah bertempur dalam perang di Gaza, Ariel Bernstein, menggambarkan pertempuran perkotaan di Gaza Utara sebagai gabungan antara penyergapan, jebakan, tempat persembunyian, dan penembak jitu. Ia mengingat terowongan tersebut memiliki efek yang membingungkan dan tidak nyata, menciptakan titik buta ketika orang-orang bersenjata Hamas muncul entah dari mana untuk menyerang. Bahkan disebut seperti sedang melawan hantu, karena tidak dapat dilihat.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada hari Jumat mengatakan dia memperkirakan serangan darat akan sulit dilakukan. Ia memperingatkan bahwa akan memakan waktu lama untuk membongkar jaringan terowongan Hamas yang luas. Belum jelas berapa sebenarnya panjang terowongan Hamas di Gaza. Yihyah Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza, mengklaim pada tahun 2021 bahwa kelompok teror tersebut memiliki terowongan sepanjang 500 km.

Selain lanskap yang sulit, Israel juga menghadapi tantangan dalam membentuk operasi militer melawan Hamas. Kelompok bersenjata tersebut diketahui menyandera sekitar 230 warga Israel yang ditangkap dalam serangan 7 Oktober. Salah satu sandera yang dibebaskan pada Senin, Yocheved Lifshitz, membenarkan kecurigaan bahwa para Hamas telah menyandera di terowongan. Lifshitz menggambarkan Hamas yang membawanya ke dalam sistem terowongan yang menurutnya “tampak seperti jaring laba-laba”. “Mengingat perencanaan metodis yang terlibat dalam serangan (di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober), tampaknya Hamas akan menghabiskan banyak waktu untuk merencanakan tahap berikutnya, melakukan persiapan ekstensif di medan perang di Gaza,” tulis lembaga riset Soufan Center dalam sebuah pernyataan. “Penggunaan sandera sebagai perisai manusia akan menambah kerumitan dalam pertarungan,” katanya lagi.

spot_img