Israel tidak peduli dengan kondisi warga sipil Gaza yang terkena serangan udara. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan bahwa mereka akan terus melancarkan serangan terhadap fasilitas Hamas, meski di sekitarnya terdapat warga sipil.
Militer mengatakan bahwa rumah-rumah yang dihuni oleh anggota Hamas adalah target yang sah, meskipun warga sipil tinggal di dekatnya. Mereka menyatakan bahwa rumah pribadi tersebut bukanlah rumah pribadi yang sebenarnya.
Israel juga melanjutkan serangan di wilayah selatan Gaza, meskipun sebelumnya mereka meminta warga Gaza di wilayah utara untuk berpindah. IDF terus menyerang sasaran di seluruh wilayah Gaza selatan, dengan akibat sejumlah warga sipil terbunuh.
Pemboman di wilayah selatan Gaza meningkat pada 25 Oktober, termasuk merobohkan beberapa gedung apartemen di Khan Younis. IDF menyatakan bahwa meskipun pusat kekuatan utama Hamas berada di Kota Gaza, kelompok tersebut tetap berada di antara penduduk sipil di seluruh wilayah Gaza.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) memperkirakan bahwa lebih dari 1,4 juta orang menjadi pengungsi internal di Gaza. Penyeberangan perbatasan Gaza dengan Mesir dan Israel ditutup, yang menjebak warga di dalam wilayah tersebut.
Banyak negara Barat dan Arab menyerukan penghentian pertempuran untuk membuka koridor kemanusiaan bagi warga sipil yang terjebak. Namun, Amerika Serikat dan Israel menolak gencatan senjata.
Sumber: Republika (https://internasional.republika.co.id/berita/s34ogt335/israel-tak-peduli-kondisi-warga-gaza-serangan-tak-kunjung-dihentikan)
