Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan bahwa sejumlah warga Palestina telah meninggal dunia dan terluka dalam serangan teroris Israel yang menyerang konvoi ambulans yang membawa orang-orang yang terluka parah. Serangan ini terjadi di pintu masuk Rumah Sakit Al-Shifa.
“Pasukan Teroris Israel menyerang konvoi ambulans yang mengangkut korban luka dari Kota Gaza menuju Rafah di selatan. Beberapa warga meninggal dunia dan puluhan lainnya terluka dalam serangan Teroris Israel di pintu masuk rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza,” ujar pernyataan Kementerian Kesehatan, seperti dilansir oleh Al Arabiya.
Seorang jurnalis AFP yang berada di lokasi kejadian melihat banyak mayat yang tergeletak di samping ambulans yang rusak akibat bom. Rumah Sakit Al-Shifa juga mengalami kepadatan parah, dengan tingkat keterisian tempat tidur mencapai 164%.
Terkait dengan serangan ini, sekitar 16 rumah sakit di Gaza tidak lagi berfungsi karena kerusakan akibat serangan dan kelangkaan bahan bakar. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa kelangkaan bahan bakar dapat membahayakan nyawa orang yang terluka dan pasien lainnya.
Kementerian Kesehatan Gaza juga mencatat bahwa dari jumlah total 35 rumah sakit yang beroperasi, sebanyak 16 di antaranya harus ditutup karena kehabisan bahan bakar. Bahkan, rumah sakit pengobatan kanker satu-satunya di Jalur Gaza juga tidak bisa berfungsi lagi karena kehabisan bahan bakar.
Direktur Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina, Subhi Skaik, dalam sebuah konferensi pers, terpaksa mengumumkan penutupan rumah sakit tersebut karena kehabisan bahan bakar untuk generator. Ia juga menyampaikan kekhawatirannya terhadap nyawa 70 pasien kanker yang tengah berjuang di rumah sakit tersebut.
Selain itu, Kementerian Kesehatan Palestina juga menyatakan bahwa tutupnya RS Persahabatan Turki-Palestina memperpanjang daftar rumah sakit yang harus ditutup menjadi 16 dari total 35 rumah sakit.
Perlawanan Palestina, Hamas, melancarkan serangan mengejutkan terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober 2023. Israel membombardir daerah selatan sebagai respons atas serangan tersebut. Menurut data Euro-Med Human Rights Monitor, hingga 31 Oktober 2023, pengeboman Israel di Gaza telah menewaskan 9.056 orang, termasuk 3.718 anak-anak dan 1.929 perempuan. Korban luka mencapai 21.980 orang, sementara 1.976 orang masih terperangkap di bawah reruntuhan bangunan.
Pengeboman juga menyebabkan 1,4 juta orang menjadi pengungsi internal dan menewaskan 32 jurnalis. Selain itu, pekerja medis juga menjadi korban, dengan 111 orang meninggal dan 136 lainnya terluka.
Lebih lanjut, pengeboman ini juga menghancurkan sejumlah fasilitas pub