Pesawat tempur Israel menyerang sebuah masjid di Kota Gaza pada Rabu (25/10/2023) pagi, menurut laporan dari TV Al Aqsa. Laporan tersebut tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai serangan tersebut. Serangan ini meningkatkan jumlah masjid yang hancur akibat agresi Israel di Jalur Gaza menjadi 33 masjid.
Israel terus melancarkan serangan di Gaza setelah kelompok perjuangan Palestina, Hamas, melancarkan serangan mendadak pada tanggal 7 Oktober. Akibatnya, penduduk Gaza terkepung total dan tidak mendapatkan akses ke makanan, bahan bakar, dan obat-obatan. Hingga saat ini, hampir 7.200 orang telah tewas dalam konflik ini, termasuk 5.791 warga Palestina dan 1.400 orang Israel.
Sementara itu, polisi Israel telah menutup Masjid Al Aqsa di Yerusalem. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah jamaah Muslim masuk ke dalam masjid tersebut. Organisasi Islam yang ditunjuk oleh Yordania untuk mengelola kompleks Al Aqsa mengatakan bahwa petugas polisi secara tiba-tiba menutup semua gerbang masuk ke kompleks tersebut. Mereka melarang umat Islam masuk, namun mengizinkan jamaah Yahudi untuk melaksanakan ibadah.
Tindakan ini melanggar status quo di wilayah tersebut. Menurut aturan status quo yang mengatur kompleks tersebut, non-Muslim dapat berkunjung, tetapi hanya umat Muslim yang boleh beribadah di kompleks ini. Beberapa pengunjung Yahudi sering berdoa di sana meskipun ada pengaturan seperti itu.
Masuk ke bagian apa pun dari kompleks Masjid Al Aqsa dilarang bagi orang Yahudi menurut hukum Yahudi sendiri karena sifat suci dari situs tersebut. Namun, pihak berwenang Israel telah melanggar aturan ini dengan membatasi masuk ke dalam masjid sejak Selasa dini hari. Awalnya, militer Israel mengizinkan orang lanjut usia untuk masuk ke area masjid, tetapi kemudian menolak semua jamaah Muslim masuk.
Kompleks Al Aqsa merupakan situs tersuci ketiga dalam Islam dan juga situs yang paling suci dalam Yudaisme. Konflik sering terjadi antara Israel dan Palestina di area ini. Pada awal bulan ini, ratusan warga Israel memaksa masuk ke kompleks Masjid Al Aqsa untuk memperingati hari kelima Sukkot, hari libur Yahudi selama seminggu. Negara-negara di Timur Tengah, seperti Mesir, Yaman, Yordania, dan negara-negara lainnya secara rutin mengeluarkan pernyataan yang mengutuk kekerasan yang dilakukan oleh ekstremis Israel di kompleks suci Al Aqsa.