Prabowo Subianto

HomeBeritaPerjalanan Pascal Netanyahu ke Miami Menuai Kritik karena Absen dalam Perang Israel

Perjalanan Pascal Netanyahu ke Miami Menuai Kritik karena Absen dalam Perang Israel

Putra Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Yair Netanyahu sedang mendapat sorotan karena berada di Amerika Serikat (AS) sementara pemuda Israel lainnya berada di garda depan perang. Hampir 4 juta pemuda Israel telah bergabung dalam upaya menanggapi serangan mengejutkan kelompok perlawanan Palestina, Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023.

Yair Netanyahu terlihat sedang menikmati liburannya di pantai Miami, Florida seperti yang terlihat dalam foto yang beredar luas di media sosial. Kehadirannya di sana memicu kritik karena dianggap sedang bersantai sementara warganya berjuang dalam perang melawan Hamas di Gaza.

Seorang sukarelawan yang ditempatkan di garda depan utara Israel memberikan komentarnya kepada The Times, yang mengutip perbedaan antara Yair yang sedang bersantai di Miami dan mereka yang berjuang di garda depan. Para sukarelawan tersebut menyebutkan bahwa mereka meninggalkan segala hal, seperti pekerjaan, keluarga, dan anak-anak mereka, untuk melindungi keluarga dan negara mereka. Mereka bertanya-tanya dimana keberadaan putra Perdana Menteri Israel tersebut.

Beberapa tentara lainnya yang ditempatkan di sepanjang perbatasan Gaza rela terbang kembali dari Amerika Serikat hanya untuk berperang. Mereka merasa tidak mungkin untuk tinggal di sana dan meninggalkan negara dan rakyat mereka di saat situasi kritis.

Yair Netanyahu sebelumnya terlibat dalam kontroversi pada video yang direkam di luar klub tari telanjang lima tahun yang lalu. Dalam video itu, dia terdengar menyiratkan bahwa ayahnya telah memfasilitasi kesepakatan gas senilai 20 miliar dolar AS untuk keuntungan seorang tokoh bisnis terkemuka. Kontroversi ini menyebabkan perselisihan publik yang signifikan, dengan Yair kemudian meminta maaf.

Pada bulan Maret, Yair menyebut pengunjuk rasa anti-pemerintah sebagai teroris setelah mereka mengepung sebuah salon di Tel Aviv selama kunjungan istri Netanyahu, Sara. Pengunjuk rasa tersebut menolak restrukturisasi sistem peradilan Israel yang kontroversial.

Beberapa bulan lalu, terungkap bahwa Netanyahu dan istrinya, Sara, menyarankan Yair untuk tidak berhubungan langsung dengan anggota parlemen atau menteri serta menghentikan aktivitasnya di media sosial. Hal ini disebabkan aktivitas Yair di media sosial yang memicu ketegangan di Israel dan memperburuk hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat.

Yair juga telah diperintahkan oleh pengadilan Israel untuk memberikan kompensasi kepada seorang wanita sebagai ganti rugi karena unggahannya di media sosial yang menyindir wanita tersebut memiliki hubungan romantis dengan politisi Benny Gantz. Menyusul keputusan ini, Yair pindah ke Amerika Serikat.

Sumber: Republika