Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan kekecewaannya terhadap ketidakberdayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam menangani pembunuhan brutal terhadap anak-anak dalam konflik Israel-Palestina. Menurutnya, PBB dianggap tidak mampu mengambil tindakan serius terhadap pembunuhan tersebut. Pernyataan ini disampaikan oleh Erdogan dalam pertemuan kelompok parlemen Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di Ankara.
Turki sendiri telah lama mengkritik struktur Dewan Keamanan PBB yang dianggap tidak adil, terutama terkait dengan veto yang dimiliki oleh lima anggota permanen. Erdogan juga menyoroti sikap negara-negara yang bersikap munafik dalam menangani konflik ini. Ia menyebut bahwa pihak yang membela dunia dalam perang Rusia di Ukraina tidak menunjukkan sikap yang sama terhadap kasus pembunuhan massal di Gaza.
Meskipun demikian, Erdogan menyatakan kesiapannya untuk mendukung Palestina dalam aspek kemanusiaan, politik, dan militer. Turki bahkan mengajukan diri untuk menyelenggarakan konferensi internasional yang melibatkan semua pihak berpengaruh dalam kawasan ini.
Konflik di Gaza telah berlangsung sejak 7 Oktober, dimulai dengan Operasi Banjir Al Aqsa yang dilakukan oleh Hamas. Militer Israel kemudian melancarkan serangan udara tanpa henti ke Jalur Gaza, yang telah menewaskan ribuan orang termasuk warga Palestina dan Israel. Wilayah Gaza yang berpenduduk 2,3 juta jiwa mengalami kekurangan pasokan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar.
Sumber: Republika