Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa keputusan untuk memperluas operasi darat di Jalur Gaza disetujui oleh anggota Kabinet perang. Pernyataan tersebut disampaikan Netanyahu dalam konferensi pers bersama Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant dan Menteri Pemerintahan Darurat Benny Gantz. Netanyahu menggambarkan pertempuran ini sebagai ujian eksistensial bagi Israel dan menyebutnya sebagai perang kemerdekaan kedua. Dia juga mengatakan bahwa selama beberapa minggu awal pertempuran, pemerintahannya telah berhasil menghancurkan musuh secara besar-besaran untuk membantu pasukan mereka memasuki wilayah dengan lebih aman. Terkait usulan Hamas mengenai pertukaran tahanan, Netanyahu menyatakan bahwa kabinet perang telah memperdebatkan usulan tersebut tetapi mendiskusikannya saat ini tidak akan membantu. Saat ditanya tentang kegagalan militer dan intelijen Israel pada 7 Oktober, Netanyahu menyinggung adanya kelalaian yang akan diselidiki secara menyeluruh setelah perang berakhir. Sejumlah sumber medis melaporkan bahwa lebih dari 5.000 warga Palestina telah gugur dalam agresi pendudukan Israel sejak 7 Oktober, termasuk ribuan anak-anak, perempuan, dan lansia. Pihak medis Palestina melaporkan adanya lebih dari 15.000 orang yang terluka. Pasukan Israel juga dilaporkan melakukan 23 pembantaian dalam sehari yang menewaskan 436 orang, termasuk 182 anak-anak. Sumber: Republika (link: https://internasional.republika.co.id/berita/s39yvf502/tolak-patuhi-resolusi-gencatan-senjata-pbb-netanyahu-pertempuran-gaza-masih-permulaan)
