Prabowo Subianto

Majelis Syuro PKS yakin Prabowo Subianto mampu menjadikan Indonesia sebagai pemimpin di ASEAN

Jakarta - Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Aljufri, mengunjungi kediaman Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, dan menyatakan keyakinannya bahwa Prabowo dapat memimpin Indonesia...
HomeBeritaMengambil Pembelajaran dari Perang Israel-Hamas di Gaza, Taiwan Siap Menghadapi Ancaman Serangan...

Mengambil Pembelajaran dari Perang Israel-Hamas di Gaza, Taiwan Siap Menghadapi Ancaman Serangan Cina

Pada tanggal 7 Oktober 2023, kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menyerang Israel secara mendadak. Mereka melepaskan ribuan roket yang berhasil melumpuhkan sistem pertahanan udara Iron Dome Israel yang canggih. Selain itu, ribuan pejuang Hamas juga berhasil menyusup ke wilayah selatan Israel melalui udara, laut, dan darat.

Serangan mendadak yang dilancarkan Hamas ini juga menarik perhatian militer Taiwan. Hal ini dikarenakan Taiwan memiliki tujuan politik untuk bersatu dengan China, meskipun dengan kekerasan. Seminggu setelah serangan Hamas terhadap Israel, Kementerian Pertahanan Taiwan mengumumkan pembentukan satuan tugas untuk mempelajari perang antara Israel dan Hamas di Gaza. Chiu Kuo-cheng, Menteri Pertahanan Taiwan, mengatakan bahwa pengumpulan intelijen akan menjadi kunci utama dalam menghadapi ancaman dari China.

Taiwan, yang terletak di sebelah timur Cina, terpisah oleh Selat Taiwan selama 130 kilometer. Selat Taiwan berfungsi sebagai penghalang alami dan sistem peringatan dini apabila terjadi serangan mendadak dari Beijing. Tony Wei, anggota cagar alam Taiwan yang juga seorang dokter gigi, mengatakan bahwa untuk menyerang Taiwan, China harus menyusun armada yang sangat besar. Hal ini kemungkinan akan terdeteksi oleh Taiwan, memberikan waktu bagi mereka untuk bersiap-siap melakukan invasi atau bahkan melancarkan serangan pendahuluan.

Namun, serangan mendadak Hamas yang mengejutkan Israel membuat Wei meragukan apakah Taiwan benar-benar memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk melawan kekuatan militer China yang sangat besar. Israel memiliki militer yang kuat, badan intelijen yang efektif, serta dukungan yang besar dari Amerika. Jika bahkan Israel bisa terkejut dan kewalahan, bagaimana dengan Taiwan?

Wei berpendapat bahwa Taiwan harus belajar dari serangan-serangan tersebut agar mampu mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga di masa depan. Sebab, seperti Presiden Putin yang menyerang Ukraine meskipun sebelumnya dikatakan bahwa tidak akan terjadi, dan seperti Hamas yang menyerang Israel meskipun sebelumnya dikatakan tidak mampu melakukannya. Taiwan harus waspada agar tidak terjadi hal yang tidak terduga di pulau mereka.

Sumber: Republika