Prabowo Subianto

HomeBeritaMendorong Indonesia Berperan Aktif dalam Sidang Majelis Umum PBB yang Membahas Situasi...

Mendorong Indonesia Berperan Aktif dalam Sidang Majelis Umum PBB yang Membahas Situasi di Gaza

Perwakilan tetap pemerintah Indonesia di PBB, bersama dengan beberapa negara, mendorong digelarnya sesi khusus, yaitu sidang Majelis Umum PBB di New York sesegera mungkin untuk membahas bencana kemanusiaan di Gaza. Desakan ini muncul setelah beberapa resolusi yang dihasilkan oleh Dewan Keamanan PBB gagal.

Wakil Tetap Indonesia untuk PBB, Arrmanatha Nasir, mengatakan bahwa perdebatan di PBB saat ini sangat sengit dan tinggi. Beberapa negara, seperti Brasil dan Malta, serta Rusia sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, telah menawarkan resolusi-resolusi yang ditolak. Salah satu upaya terbaru adalah melakukan lobi kepada Hamas dan Israel agar pembebasan sandera segera dilakukan. Rusia juga mengusulkan draf resolusi yang menekankan perlunya gencatan senjata, pembebasan sandera, penyaluran bantuan kemanusiaan, dan kecaman terhadap serangan terhadap warga sipil di Gaza. Namun, AS memveto draf resolusi tersebut.

Selain itu, Brasil juga mengeluarkan resolusi yang mirip dengan usulan Rusia namun lebih detil, dengan menambahkan kecaman terhadap Hamas sebagaimana diinginkan oleh negara-negara Barat dan AS. Namun, resolusi Brasil tersebut juga ditolak oleh AS.

Kemudian, setelah adanya serangan di RS Gaza, Brasil meminta adanya pertemuan darurat yang terbuka, namun beberapa negara non-anggota DK PBB tidak dapat menyampaikan suaranya.

Pada tanggal 19 Oktober, Rusia membuka sponsor negara-negara non-anggota DK PBB, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Mesir. Namun, semua upaya resolusi yang telah dilakukan tidak berhasil. Hal ini menyebabkan banyak negara anggota DK PBB menganggap bahwa DK PBB gagal menjalankan tugasnya dan perlu mencari opsi lain.

Indonesia bersama negara-negara Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengusulkan agar persoalan ini dibawa ke sidang Majelis Umum PBB. Negara-negara Anggota OKI dan Liga Arab telah menyampaikan surat kepanitiaan sidang majelis umum PBB untuk segera menggelar sidang umumnya. Indonesia juga mengirim surat ke PBB pada tanggal 20 Oktober untuk menggelar sidang umum PBB.

Rencananya, sesi khusus di Majelis Umum PBB di New York akan digelar pada tanggal 26 Oktober mendatang. Menlu RI diharapkan akan berbicara di sesi khusus tersebut mengenai solusi bagi Gaza.

Indonesia telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan banyak pihak dan perwakilan untuk menurunkan eskalasi dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada Gaza.

Sumber: Republika