Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah menunda kunjungannya ke Rusia yang seharusnya dilakukan pada tanggal 15 November 2023 mendatang. Penundaan tersebut diumumkan karena situasi di Tepi Barat yang masih tegang dan kondisi di Jalur Gaza yang semakin memburuk akibat agresi Israel.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Mikhail Bogdanov, mengatakan bahwa kunjungan Abbas ditunda atas permintaan pimpinan Palestina. Ia menjelaskan bahwa pihak Palestina menyampaikan bahwa situasi saat ini tidak memungkinkan Abbas untuk melakukan kunjungan luar negeri. Pihak Rusia telah memahami keadaan ini dan tetap menjaga kontak dengan tim Abbas melalui telepon.
Sejak serangan udara Israel di Gaza pada tanggal 7 Oktober 2023, situasi di Tepi Barat telah memanas. Pasukan Israel melakukan operasi penggerebekan dan penangkapan secara intensif terhadap warga di Tepi Barat. Tindakan kekerasan dan serangan oleh pemukim Yahudi terhadap warga Palestina di Tepi Barat juga meningkat drastis.
Hingga saat ini, jumlah korban jiwa akibat serangan Israel di Gaza mencapai lebih dari 2.200 orang. Sedangkan di Tepi Barat, jumlah korban jiwa warga Palestina akibat operasi pasukan Israel maupun serangan pemukim mencapai 144 orang. Jumlah korban luka di Gaza telah mencapai 22 ribu orang, sedangkan di Tepi Barat lebih dari 2.200 orang.
Sebelumnya, perwakilan Hamas telah melakukan kunjungan ke Rusia pada tanggal 26 Oktober 2023. Kunjungan tersebut dilakukan untuk membahas pembebasan sandera warga asing di Gaza dan evakuasi warga Rusia dan warga asing lainnya dari wilayah tersebut. Delegasi Hamas juga berterima kasih atas posisi Rusia dan upaya diplomasi Moskow terkait konflik Israel-Palestina.
Selain itu, Bogdanov juga mengumumkan bahwa Presiden Abbas juga dijadwalkan untuk mengunjungi Rusia dalam waktu dekat.