Warga Palestina sedang memeriksa reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada Kamis (26/10/2023).
Militer Israel telah meningkatkan kampanye pengeboman di Jalur Gaza. Mereka mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tidak dapat menjamin keselamatan para jurnalis yang sedang bertugas di Jalur Gaza yang terkepung.
Dalam surat yang ditujukan kepada Reuters dan AFP pada Jumat (27/10/2023), militer menyatakan bahwa mereka “menargetkan semua aktivitas militer Hamas di seluruh Gaza” dan bahwa serangan udara tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan di sekitarnya.
“Dalam keadaan seperti ini, kami tidak dapat menjamin keselamatan karyawan Anda, dan sangat mendesak Anda untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan demi keselamatan mereka,” demikian pernyataan militer Israel yang dikutip oleh Middle East Eye.
Seorang juru bicara militer Israel juga mengatakan kepada ABC News bahwa operasi darat yang sedang berlangsung bukanlah invasi darat resmi, sementara seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya juga mengatakan kepada ABC News bahwa Israel melancarkan “serangan yang lebih terbatas”.
Penasihat Presiden Israel Netanyahu, Mark Regev, berbicara kepada beberapa media AS pada hari Jumat dan menyatakan bahwa “Hamas akan merasakan kemarahan kami malam ini”. Dia juga menambahkan bahwa “mereka akan terus menerima serangan militer kami sampai kami membongkar mesin militer mereka dan membubarkan struktur politik mereka di Gaza. Ketika ini selesai, Gaza akan menjadi sangat berbeda,” seperti yang dilaporkan oleh Fox News.
[Sumber](https://internasional.republika.co.id/berita/s37r9t383/militer-israel-kami-tidak-menjamin-keselamatan-jurnalis-di-jalur-gaza)