Kondisi di lingkungan Atatra, Gaza utara setelah serangan udara Israel pada tanggal 21 Oktober 2023.
YERUSALEM – Militer Israel mengumumkan bahwa mereka memasuki wilayah utara Gaza dan memperluas operasi militer mereka dengan infanteri dan korps bersenjata di wilayah yang dikepung tersebut sebagai upaya mereka untuk meningkatkan serangan balasan terhadap gerakan perjuangan Palestina, Hamas.
Pada Sabtu (28/10/2023), juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan bahwa pasukan Israel masih berada “di lapangan,” namun tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.
Selain itu, Hagari juga menyatakan bahwa Israel “memperluas upaya kemanusiaan” dengan mengizinkan truk-truk yang membawa makanan, air, dan obat-obatan masuk ke wilayah selatan Gaza.
Militer Israel juga mengincar komandan-komandan Hamas pada Jumat (27/10/2023) malam, termasuk pemimpin dan pasukan udara kelompok tersebut. Hagari mengatakan bahwa hal ini akan melemahkan pasukan darat Hamas dalam pertempuran melawan musuh.
Hamas, yang menguasai Gaza, menyatakan bahwa milisinya siap menghadapi serangan Israel dengan “kekuatan penuh” setelah militer Israel melakukan serangan udara dan darat ke pemukiman Palestina tersebut.
Hamas juga melaporkan bahwa pejuangnya bentrok dengan pasukan Israel di daerah sekitar perbatasan dengan Israel setelah Israel melancarkan serangan yang intens di Gaza.
Akibat serangan Israel, perusahaan telekomunikasi dan Masyarakat Palang Merah Palestina melaporkan bahwa jaringan internet dan telepon di Gaza tidak berfungsi selama lebih dari 12 jam.
“Selain serangan beberapa hari terakhir, pasukan darat juga memperluas operasi mereka malam ini,” kata Hagari dalam konferensi pers yang disiarkan di televisi pada Jumat malam.
Sumber: Republika (https://internasional.republika.co.id/berita/s38k13335/pasukan-israel-masuk-ke-utara-gaza-bawa-infantri-dan-korps-bersenjata)