Truk yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza terhenti di depan gerbang perbatasan Rafah, Mesir, pada hari Sabtu (21/10/2023).
Inggris akhirnya ikut berusaha untuk menghentikan sementara pertempuran di Jalur Gaza agar lebih banyak bantuan kemanusiaan dapat dikirimkan kepada warga Palestina yang terkepung. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Inggris pada Senin (30/10/2023).
Pasokan bantuan ke Gaza telah tersendat sejak Israel mulai membombardir daerah kantong Palestina yang padat penduduknya itu. Menteri Luar Negeri Inggris, James Cleverly, mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan tetap mengalir ke Gaza, namun perlu ditingkatkan secara signifikan.
“Kami bekerja sama dengan pihak Mesir, pihak Israel, dan pihak lainnya untuk mencoba memiliki jeda kemanusiaan sementara sehingga kami dapat menyalurkan bantuan tersebut kepada mereka yang membutuhkannya,” kata Cleverly kepada Reuters di kediaman Duta Besar Inggris di Abu Dhabi.
Namun, Cleverly tidak meminta adanya gencatan senjata secara terang-terangan dan menyeluruh dalam konflik tersebut.
Israel telah menolak seruan internasional, termasuk dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), untuk menghentikan sementara pemboman Gaza yang telah menyebabkan satu juta orang mengungsi dan menewaskan lebih dari 8.000 orang, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Sumber: Republika (https://internasional.republika.co.id/berita/s3dk98335/inggris-akhirnya-ikut-upayakan-jeda-kemanusiaan-di-gaza)