BEIJING – Kursi kepresidenan Dewan Keamanan PBB bulan November dipegang oleh China. Penyelesaian isu Israel-Palestina, termasuk pertempuran yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, akan menjadi salah satu fokus kepresidenan Negeri Tirai Bambu.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China, Wang Wenbin, mengungkapkan bahwa negaranya selalu mengutuk dan menentang segala tindakan yang merugikan warga sipil serta melanggar hukum internasional terkait konflik Israel-Palestina. China berkomitmen untuk bekerja sama dengan komunitas internasional dalam mengakhiri pertempuran, memastikan keselamatan warga sipil, meningkatkan bantuan kemanusiaan, mencegah memburuknya bencana kemanusiaan, dan mencari penyelesaian masalah Palestina yang komprehensif, adil, dan langgeng.
“Cina akan terus bekerja tanpa henti untuk mencapai tujuan ini di Dewan Keamanan PBB,” kata Wang dalam pengarahan pers yang diadakan pada Selasa (31/10/2023), dikutip dari laman resmi Kemenlu China.
Wang juga mengomentari adopsi resolusi gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza oleh Majelis Umum PBB pada 28 Oktober 2023. Dia menyatakan bahwa resolusi tersebut tidak hanya menyerukan gencatan senjata yang tahan lama dan berkelanjutan, tetapi juga menolak segala upaya pemindahan paksa penduduk sipil Palestina. Resolusi ini didukung oleh 120 negara dan dianggap mencerminkan seruan kuat dari mayoritas negara di dunia.
“Sudah terlalu lama wilayah Palestina berada di bawah pendudukan ilegal. Sudah terlalu lama hak rakyat Palestina atas kemerdekaan negaranya diabaikan. Dan sudah terlalu lama hak-hak dasar mereka tidak mendapat jaminan mendasar. Hal ini menjadi akar penyebab siklus konflik antara Palestina dan Israel. Ketidakadilan sejarah seperti ini tidak boleh berlanjut,” ucap Wang.
Wang juga menyebut bahwa semua negara berhak mempertahankan diri. Namun, dia mengingatkan bahwa hak tersebut harus dilaksanakan dengan mematuhi hukum internasional, terutama hukum humaniter internasional dan perlindungan keselamatan warga sipil.
“Semua kehidupan sangat berharga. Kehidupan warga Palestina perlu dilindungi seperti halnya kehidupan di negara lain. Prioritas mendesak saat ini adalah melaksanakan sepenuhnya resolusi Majelis Umum PBB, menghentikan pertempuran, mencegah memburuknya situasi, dan mencegah bencana kemanusiaan yang lebih buruk lagi,” ujarnya.
Wang menegaskan kembali bahwa solusi untuk konflik Israel-Palestina adalah penerapan dua negara. “China akan terus berupaya tanpa henti untuk menyelesaikan masalah Palestina secara komprehensif, adil, dan langgeng sejak dini,” kata Wang.
Sumber: Republika