spot_img

Prabowo Subianto

13 Tips untuk Mengamankan Cicilan Anda

Membeli mobil melalui skema kredit adalah impian banyak orang untuk memiliki kendaraan pribadi, terutama mobil. Namun, memilih skema kredit yang salah bisa berakibat pada...
HomeBeritaBantuan dari Rusia Siap Diberikan untuk Anak-Anak Palestina yang Dievakuasi

Bantuan dari Rusia Siap Diberikan untuk Anak-Anak Palestina yang Dievakuasi

Seorang pria Palestina memeluk seorang anak yang meninggal selama perang antara Palestina dan Israel.

MOSKOW — Komisioner Rusia untuk Hak Anak-Anak, Maria Lvova-Belova, mengatakan bahwa Rusia siap memberikan bantuan kepada anak-anak yang dievakuasi dari Palestina. Namun, hingga saat ini belum ada permintaan resmi terkait hal tersebut.

Dalam pertemuan Komisi Perlindungan Hak Anak Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) di Minsk, Belarus, Lvova-Belova mengungkapkan bahwa saat ini ia tidak memiliki data mengenai anak-anak Rusia yang berada di zona konflik Palestina-Israel.

“Kami telah mengungkapkan keinginan kami untuk mendukung dan membantu jika diperlukan. Jika ada yang membutuhkan, kami sudah mengatakan ini sejak awal, kami siap terlibat dan kami siap membantu,” katanya, seperti yang dikutip dari Anadolu pada Rabu (1/11/2023).

UNICEF, badan PBB untuk urusan anak-anak, pada Selasa mengungkapkan kekhawatiran atas meningkatnya jumlah kematian anak-anak di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, ketika ketegangan antara Israel dan Palestina berubah menjadi konflik bersenjata.

Juru bicara UNICEF, James Elder, menyatakan dalam konferensi pers di Jenewa bahwa Gaza sudah menjadi kuburan bagi anak-anak dan neraka bagi semua orang. Pekan ini, Israel meningkatkan serangan udara dan daratnya di Jalur Gaza, yang telah menjadi target serangan udara terus-menerus sejak kelompok Palestina, Hamas, menyerang Israel pada 7 Oktober.

Serangan udara Israel di Gaza berkali-kali menargetkan rumah sakit, tempat tinggal, masjid, dan gereja. Menurut Konvensi Jenewa, rumah sakit adalah tempat yang dilindungi dan tidak boleh dijadikan sasaran serangan.

Sampai saat ini, sudah lebih dari 10.000 jiwa yang tewas dalam konflik ini, termasuk 8.525 warga Palestina, termasuk 3.542 anak-anak, dan 1.538 warga Israel. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolak seruan internasional untuk menghentikan perang.

Sumber: Anadolu